.:: BERITA UTAMA ::.
Madiun – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun Kanwil Kemenkumham Jatim melaksanakan upacara Hari Kesadaran Berbangsa dan Bernegara dengan penuh semangat dan khidmat, Jum’at (17/05)
Kegiatan upacara yang diikuti oleh warga binaan dan petugas upacara adalah warga binaan ini dipimpin langsung oleh Kabid Adm Kamtib Lukman Agung Widodo. Dalam amanatnya, beliau menekankan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara sebagai bagian dari proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi para warga binaan. "Semangat kebangsaan dan cinta tanah air harus tetap terjaga, di manapun kita berada. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia," ujar Lukman Agung.
Usai upacara, acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah lomba yang telah diadakan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60. Berbagai lomba yang melibatkan partisipasi aktif warga binaan ini mencakup lomba kebersihan kamar dan olahraga. Pemenang lomba mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan semangat mereka.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari berbagai pihak. Menurut Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono, acara seperti ini sangat penting untuk meningkatkan semangat dan moral warga binaan. "Ini adalah bentuk pembinaan yang holistik, di mana mereka tidak hanya mendapatkan pembinaan fisik dan mental, tetapi juga diingatkan akan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air," jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga binaan Lapas I Madiun dapat terus termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan siap untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi negara.
Tingkatkan Semangat Cinta Tanah Air Warga Binaan Lapas I Madiun Laksanakan Upacara Hari Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara
admin_lapasmadiun
Madiun - Lapas Kelas 1 Madiun Kanwil Kemenkumham Jatim terus ber inovasi dalam pembinaan kepribadian dalam bidang kerohanian. Kegiatan dilaksanakan setiap hari bergiliran rutin setiap kamar. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabid Admin Kamtib Lukman Agung Widodo dan Kabid Kegiatan Kerja Toni Aji, Rabu (15/5).
Kepala Lapas Kelas 1 Madiun Kadek Anton Budiharta mengatakan bahwa dalam kegiatan ini sangatlah penting dalam pembangunan iman dan taqwa sebagai umat beragama, khususnya bagi yang agama islam. Selain itu kegiatan ini sebagai wadah sosialisasi tata tertertib lapas untuk deteksi dini pencegahan ganguan kamtib.
Para warga binaan sendiri mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yasinan rutin ini. Mereka merasa bahwa melalui kegiatan ini, mereka mendapatkan kedamaian batin dan harapan baru untuk memperbaiki diri. "Kegiatan yasinan ini membuat kami semakin sadar akan kesalahan yang pernah kami lakukan dan kami berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali menjadi bagian yang positif bagi masyarakat," ujar salah satu warga binaan.
Sementara itu Kakanwil Kemenkumham Jatim menyatakan Kegiatan yasinan rutin di Lapas Kelas 1 Madiun menjadi bukti nyata bahwa rehabilitasi narapidana bukan hanya sekadar menjalani hukuman, tetapi juga proses pembinaan yang holistik, yang memperhatikan aspek spiritualitas serta potensi konflik yang mungkin timbul.
Tingkatkan Iman dan Taqwa Serta Deteksi Dini, Lapas Kelas 1 Madiun Laksanakan Kegiatan Yasinan Rutin Tiap Kamar
admin_lapasmadiun
Surabaya – Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun Kanwil Kemenkumham Jatim, bersama dengan berbagai pihak terkait, ikuti kegiatan dalam upaya persiapan penyusunan data pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Lapas untuk mendukung proses demokrasi di Indonesia, Rabu (15/05).
Bertempat di Movenpick Hotel Surabaya City, Kegiatan dibuka oleh Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Provinsi Jawa Timur yang menekankan pentingnya kerja sama antara lembaga pemasyarakatan dengan pemerintah dalam menyusun data pemilih yang akurat dan terpercaya.
Acara ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari petugas Lapas, hingga perwakilan dari KPU dan pemerintah daerah. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya data pemilih yang akurat dalam menjaga integritas dan keabsahan proses pemilihan kepala daerah.
Kepala Lapas I Madiun Kadek Anton Budiharta, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung proses demokrasi melalui partisipasi aktif dalam kegiatan seperti ini. "Kami percaya bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi, dan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa hak tersebut tetap terjaga, termasuk bagi narapidana di Lapas I Madiun," katanya.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono berharap Dengan adanya kerja sama antara Lapas I Madiun dan berbagai pihak terkait, diharapkan proses penyusunan data pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 dapat dilakukan dengan baik dan menghasilkan hasil yang akurat serta mewakili kehendak rakyat.
Lapas I Madiun Ikuti Sosialisasi Persiapan Penyusunan Data Pemilih Pemilihan kepala Daerah Tahun 2024
admin_lapasmadiun
Madiun - Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun Kanwil Kemenkumham Jatim melaksanakan langkah proaktif dalam menjaga kesehatan narapidana baru dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan skrining Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen mereka untuk memastikan kesejahteraan dan keselamatan bagi seluruh populasi tahanan di dalam Lapas, Selasa (15/05).
Lapas I Madiun melaksakan program pemeriksaan kesehatan skrining TB-HIV yang bertujuan untuk mendeteksi potensi infeksi TB dan HIV di antara narapidana baru masuk. Pemeriksaan kesehatan skrining TB-HIV dilakukan saat narapidana baru tiba di Lapas, sebagai bagian dari proses penilaian kesehatan awal. Prosedur ini melibatkan serangkaian tes medis, termasuk tes darah dan tes kulit, yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan infeksi TB dan HIV.
Kalapas I Madiun, Kadek Anton Budiharta mengukapkan "Pemeriksaan kesehatan skrining TB-HIV merupakan langkah penting dalam memastikan lingkungan lapas yang sehat dan aman bagi semua narapidana utamanya yang baru. Kami berkomitmen untuk melindungi kesehatan mereka serta mencegah penyebaran penyakit menular di dalam Lapas," Ujarnya.
Selain itu, program ini juga mencakup penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan langkah-langkah pencegahan penyakit menular kepada narapidana. Dukungan konseling juga disediakan bagi mereka yang mungkin memerlukan informasi lebih lanjut atau bantuan psikologis terkait dengan hasil pemeriksaan kesehatan.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono menyatakan Pemeriksaan kesehatan skrining TB-HIV di Lapas I Madiun menegaskan komitmen dalam menjaga kesehatan narapidana serta mencegah penyebaran penyakit menular di dalam lingkungan lapas. Melalui langkah proaktif ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi seluruh warga binaan, serta memberikan dampak positif bagi Kesehatan.
Lapas I Madiun Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Skrining TB-HIV Bagi Narapidana Baru
admin_lapasmadiun
Jenewa - Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia (Menkumham RI) Yasonna H. Laoly memimpin delegasi RI menghadiri Diplomatic Conference to Conclude an International Legal Instrument relating to Intellectual Property, Genetic Resources and Traditional Knowledge Associated with Genetic Resources (GRATK) yang diselenggarakan di Kantor World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss, pada 13 s.d. 24 Mei 2024.
Konferensi diplomatik GRATK yang dihadiri oleh lebih dari 1600 orang delegasi yang berasal dari 193 negara anggota WIPO merupakan forum yang sangat penting dan bersejarah yang dinantikan oleh negara-negara anggota WIPO. Selama lebih dari 20 tahun, forum ini membahas isu pelindungan sumber daya genetik, pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional dalam forum Intergovernmental Committee on Intellectual Property and Genetic Resources, Traditional Knowledge and Folkore (IGC-GRTKF). Pertemuan pertama IGC-GRTKF diselenggarakan pada tahun 2001.
Dalam forum, Yasonna menyampaikan dua sambutan (statement); pertama, dalam kapasitas Indonesia sebagai Koordinator Like-Minded Group of Countries (LMCs), dan kedua, dalam kapasitas Indonesia sebagai negara anggota WIPO.
“LMC telah lama menantikan penyelenggaraan Konferensi Diplomatik GRATK. Setelah lebih dari 2 dekade pembahasan, kerja keras dan kompromi, akhirnya Konferensi Diplomatik GRATK dapat terselenggara. LMCs siap untuk terlibat secara konstruktif untuk dapat menyetujui atau menghasilkan sebuah traktat/perjanjian,” ujar Yasonna.
Yasonna menambahkan, sebagai pihak yang menginginkan adanya traktat internasional di bidang sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional terkait, LMCs melihat Konferensi Diplomatik GRATK ini sebagai peluang untuk mengatasi ketidakseimbangan sistem kekayaan intelektual secara umum dan sistem paten secara khusus.
LMCs menunggu waktu untuk bisa disepakatinya sebuah traktat internasional yang akan mengatur standar minimum yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi sistem paten dan
mencegah terjadinya penyalahgunaan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional terkait.
Lebih lanjut disampaikan juga bahwa LMCs juga mengakui pentingnya perhormatan atas hak-hak masyarakat adat (indigenous people) dan komunitas lokal sebagaimana diatur dalam rancangan perjanjian. Selanjutnya, LMCs menegaskan bahwa hal tersebut hanya bisa dilakukan melalui pembentukan persyaratan yang bersifat wajib terkait pengungkapan asal sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional (mandatory disclosure requirement) yang disertai dengan sanksi dan ganti rugi yang sesuai.
Dalam kesempatan ini, Yasonna turut menyampaikan national statement, bahwa sejak lama Indonesia telah mengakui pentingnya pelindungan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional terkait.
“Bagi Indonesia, adanya sebuah instrumen hukum internasional untuk melindungi sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional sangatlah penting karena beberapa pertimbangan,” terangnya.
Pertama, sebuah traktat/perjanjian internasional di bidang sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional akan menjadi tapak jejak yang sangat penting dari usaha bersama negara-negara anggota WIPO untuk memastikan terlindunginya hak-hak pemangku kepentingan, terutama masyarakat asli, komunitas lokal dan negara-negara yang kaya dengan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional.
Kedua, sebuah traktat/perjanjian tidak hanya akan meningkatkan transparansi/ keterbukaan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam proses pemberian paten, tetapi juga akan mengatur standar minimum dalam penggunaan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional terkait.
Ketiga, WIPO dan sistem kekayaan intelektual dapat memberikan peran besar dan penting dalam mewujudkan upaya-upaya tersebut termasuk bidang-bidang yang terkait dengan kekayaan intelektual yang selama ini belum ditangani oleh organisasi internasional lainnya.
Yasonna turut menegaskan bahwa persyaratan yang bersifat wajib untuk mengungkapkan asal sumber daya genetik dan pengetahuan tradional terkait (mandatory disclosure requirement) harus menjadi capaian penting dalam traktat yang akan dihasilkan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Saat ini, Indonesia telah membuat kebijakan penting untuk melaksanakan disclosure requirements dalam sistem paten untuk memastikan asal sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional didokumentasikan dan dihargai dengan baik. Melalui Undang-undang Nomor 13 tahun 2016 tentang Paten dan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 38 Tahun 2018 tentang Permohonan Paten, Pemerintah Indonesia telah mengatur tentang
pelindungan paten untuk sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional melalui disclosure requirement.
Sebelum dimulainya Konferensi Diplomatik GRATK ini, Yasonna telah melakukan rapat koordinasi persiapan posisi Indonesia dengan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB, yang diikuti oleh segenap delegasi, termasuk Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dan Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Kerja Sama Luar Negeri.
Sebagai informasi, turut hadir sebagai delegasi Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB dan WTO Achsanul Habib; Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Djan Faridz; dan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Min Usihen